Pelaksanaan Hari Raya Nyepi sudah semakin dekat, sama seperti tahun-tahun sebelumnya KPID Bali kembali menggarap Nota Kesepakatan (MoU) yang nantinya akan dijadikan dasar untuk membuat Surat Edaran kepada Lembaga Penyiaran terkait Penghentian Siaran pada saat Hari Raya Nyepi.
KPID Bali sebagai Lembaga yang melindungi kepentingan public melalui Lembaga Penyiaran berusaha keras agar pada saat perayaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu khususnya yang ada di Bali dapat melaksanakan Catur Bratha Penyepian secara khusyuk. Maka dari itu, Nota Kesepakatan (MoU) ini sangatlah penting untuk segera diselesaikan.
Nota Kesepakatan (MoU) ini akan ditandatangani oleh 3 (tiga) Lembaga, KPID Bali, DPRD Provinsi Bali dalam hal ini diwakili oleh Komisi I dan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali. Setelah Nota Kesepakatan ini selesai dan ditandatangani oleh 3 (tiga) pimpinan lembaga, selanjutnya akan disampaikan langsung kepada KPI Pusat dan Kementrian KOMINFO RI.
Menurut Ketua KPID Bali I Made Sunarsa, SE bahwa Nota Kesepakatan ini akan menjadi dasar untuk menghimbau seluruh Lembaga Penyiaran yang bersiaran di Bali untuk tidak melakukan siaran pada saat Hari Raya Nyepi. “MoU ini akan dijadikan sebagai acuan bagi kami untuk memberikan himbauan ke Lembaga Penyiaran. Selain itu juga, kami bersama dengan DPRD Provinsi Bali dan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bali akan menyampaikan hasil MoU ini kepada pihak KPI Pusat dan Kementrian KOMINFO RI agar diteruskan ke stakeholder dibawahnya”. tegas Ketua KPID Bali.
Selain itu Ketua KPID Bali juga menambahkan bahwa “Selain langkah pembuatan MoU ini, kami juga melakukan koordinasi dengan KPID Jawa Timur dan KPID Nusa Tenggara Barat terkait Hari Raya Nyepi. Ini dikarenakan hasil pemantauan kami pada Hari Raya Nyepi Tahun 2018masih ada luberan siaran dari 2 (dua) daerah terdekat Bali tersebut. Kami harapkan dengan koordinasi ini, luberan siaran tidak akan terulang kembali”. tambahnya.