Halo sahabat penyiaran,
Rabu, 31 Agustus 2022, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali Agus Astapa menjadi narasumber talk show : Era Baru Siaran TV Digital di Radio Nuansa Giri FM Buleleng, bersama Ketua Pokja Komunikasi dan Edukasi Publik Kementerian Kominfo RI Dr. Rosarita Niken Widyastuti, M.Si, dan Kadis Kominfosanti Buleleng Ketut Suarmawan, S.STP, MM.
Buleleng selama ini banyak mengalami blank spot siaran TV sehingga mayoritas masyarakat menonton siaran dengan parabola. Hal ini kerap dikeluhkan masyarakat, terutama saat-saat ada ajang internasional atau nasional yang disiarkan langsung, kerap mengalami acak. Misalnya sepakbola piala dunia, motoGP, dll. Selain juga dengan TV Satelit yakni parabola tersebut, lebih banyak biaya yang dikeluarkan. Dengan adanya TV Digital, yakni TV Free To Air atau tidak berbayar alias gratis, diharapkan hal itu bisa menjadi salah satu solusi. Di samping juga upaya pemerintah propinsi Bali membangun Turyapada Tower di Pegayaman, yang ground breakingnya 23 Juli 2022 lalu, diharapkan bisa minimal mengcover siaran tv/telepon seluler 80 persen dari populasu masyarakat Buleleng. Hal ini sejalan dengan akan berakhirnya TV Analog ke TV Digital selambatnya 2 Nopember 2022 sesuai implementasi UU nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja. Dengan TV digital, gambar lebih bersih, suara jernih, teknologi canggih dan konten lebih beragam.
TV digital juga akan makin menambah peluang para conten creator mengisi siaran TV dengan karya-karyanya, karena TV-TV yang bersiaran di Bali, wajib mengisi siarannya dengan konten lokal baik proses produksi maupun SDM lokal terutama mengangkat kearifan lokal Bali. Saat ini, pantauan di KPID Bali, jumlah siaran di wilayah Denpasar adalah 28 channel, sedangkan TV analog yang selama ini ditonton masyarakat ada 16 channel.
Siaran sehat, masyarakat cerdas dan bermartabat.
