(Foto bersama Komisioner KPID Bali)
Gerakan Masyarakat Cinta Penyiaran (Gemacipa) Provinsi Bali Tahun 2020 yang digagas oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali (KPID Bali) akan segera dimulai. Gemacipa Provinsi Bali Tahun 2020 yang terdiri dari beberapa rangkaian acara ini akan dimulai pada 4 November 2020 dan berakhir pada 3 Desember 2020. Kegiatan yang kali pertama diinisiasi oleh KPID Bali ini akan melaksanakan 6 (enam) kegiatan sebagai rangkaian acaranya. Webinar, Pembagian 1000 Radio, Siaran Berbahasa Bali Serentak di seluruh Lembaga Penyiaran, Lomba Video ILM Kreatif, Malam Penganugerahan KPID Bali Award’s, dan Radio Akademi III menjadi rangkaian acara yang menyemarakkan Gemacipa Provinsi Bali Tahun 2020.
Mengingat ini merupakan acara yang sangat penting, maka pada Sabtu, (31/10) Panita Gemacipa Provinsi Bali Tahun 2020 mengajak seluruh penyelenggara yang terdiri dari Komisioner dan Staf KPID Bali untuk melakukan Tirta Yatra di 2 (dua) Pura yakni, Pura Goa Lawah dan Pura Besakih. Hal ini dilakukan untuk memohon kelancaran pelaksanaan kegiatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut I Gusti Ngurah Murthana, ST selaku Ketua Panitia Gemacipa Provinsi Bali Tahun 2020 sekaligus Wakil Ketua KPID Bali bahwa hak ini sangatlah penting dilakukan sebagai bentuk aktualisasi kita sebagai insan yang beragama. Memohon perlindungan, keselamatan, dan kelancaran dalam proses pelaksanaan kegiatan Gemacipa menjadi hal wajib.
“Persembahyangan bersama ini memang sengaja kami lakukan bertepatan dengan momentum Purnama Kalima yang merupakan hari baik bagi umat Hindu. Hal ini tak lain bertujuan untuk memohon restu dan kelancaran kegiatan Gemacipa Provinsi Bali Tahun 2020 yang rangkaian acaranya akan dimulai pada 4 November 2020 melalui kegiatan Webinar.” Ujar Jik Rahman sapaan akrabnya sebelum keberangkatan Tirta Yatra.
Hal senada juga disampaikan oleh I Made Sunarsa, SE selaku Ketua KPID Bali. Menurutnya, persembahyangan kali ini sengaja dilakukan di dua Pura yang masing-masing berlokasi di tepi pantai dan kaki gunung. Untuk itu, Pura Goa Lawah dan Pura Besakih menjadi pilihan.
“Persembahyangan bersama kali ini kita mengambil konsep Nyegara Gunung. Memohon restu dan kelancaran kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang berstana di Pura Goa Lawah sebagai representasi segara/laut dan Pura Besakih sebagai representasi gunung. Harapannya kegiatan kedepan semua dilancarkan dan sukses.” Ungkap I Made Sunarsa.
Persembahyangan dimulai di Kantor KPID Bali yang berlokasi di Jalan Cok Agung Tresna, No. 65, Denpasar dan berakhir di Pura Besakih, Karangasem. Rombongan kembali pada pukul : 19.00 WITA.