(Foto Bersama KPID Bali bersama BPS Provinsi Bali)
Kamis, (4/2/2021) bertempat di Ruang Rapat KPID Bali, Komisioner KPID Bali yang dipimpin oleh I Made Sunarsa selaku Ketua menerima audiensi dari rombongan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali. Rombongan BPS Provinsi Bali yang dipimpin langsung oleh Hanif Yahya selaku Kepala BPS Provinsi Bali hadir bersama tiga orang jajarannya. Selain memperkenalkan diri serta lembaga, pihak BPS Provinsi Bali juga berharap dapat terjalin kerja sama ke depannya dengan KPID Bali, khususnya di bidang publikasi hasil kerja dari BPS Provinsi Bali melalui Lembaga Penyiaran seluruh Bali.
Hal ini dikarenakan hasil kerja BPS Provinsi Bali belum sepenuhnya terserap oleh masyarakat. Mengingat kerja yang paling dikenal oleh masyarakat hanya Sensus Penduduk yang baru saja dirilis hasilnya. Oleh karena itu, maksud kedatangan BPS Provinsi Bali di Kantor KPID Bali selain sebagai ajang silaturahmi juga membawa misi untuk menjalin kerja sama ke depan. Tentu saja tujuannya untuk mengedukasi masyarakat dengan informasi yang benar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada KPID Bali karena tanpa bertele-tele menerima permintaan kami untuk bertemu. Tentu selain memperkenalkan diri dan secara kelembagaan, kami juga ingin menjalin kerja sama. Mengingat KPID Bali memiliki wewenang di Lembaga Penyiaran yang kami rasa menjadi ujung tombak yang masih baik dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat.” ujar Kepala BPS Provinsi Bali dalam audiensi.
Penyampaian dari BPS Provinsi Bali disambut baik oleh I Made Sunarsa, menurutnya memang tugas lembaga negara untuk menyampaikan yang benar dan valid kepada masyarakat. Hal ini tentu dilakukan untuk menghindari mengalirnya informasi tidak benar di tengah masyarakat. Oleh karenanya, KPID Bali mendorong dengan segera agar terjalin kerja sama antara dua lembaga negara ini.
“Tentu ajakan ini kami sambut dengan baik, karena sejatinya kami hadir memang untuk mencerdaskan kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, perlu berbagai informasi yang benar dan valid disampaikan ke tengah masyarakat. Jangan sampai informasi yang diterima oleh masyarakat didominasi berita hoax. Kalau sudah terjadi demikian, ya jalan satu-satunya memberikan informasi benar sebanyak-banyaknya agar hoax segera tertutupi.” tutur I Made Sunarsa.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut ditutup dengan foto bersama dan saling tukar kenang-kenangan antar dua lembaga.